Pemkot Semarang raih dua penghargaan nasional di bidang digital: juara GM-DTGI 2024 & inovasi terbaik pelayanan publik. Wujudkan smart city lebih baik
Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang kembali menorehkan prestasi membanggakan dengan meraih dua penghargaan nasional di bidang digital. Kota Semarang dinobatkan sebagai juara pertama dalam ajang Gajah Mada Digital Transformation Governance Index (GM-DTGI) 2024 dan meraih penghargaan sebagai kota dengan inovasi digital terbaik dalam pelayanan publik.
Penghargaan ini diserahkan oleh Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria kepada Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Semarang, Soenarto, yang mewakili Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu. Acara berlangsung di Auditorium Sukadji Ranuwihardjo, Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, pada Jumat (11/10/2024).
Apa Itu GM-DTGI?
GM-DTGI adalah indeks yang dirancang oleh Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM untuk mengevaluasi transformasi digital di 514 kabupaten dan kota di Indonesia. Penilaian ini mencakup penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) serta berbagai inovasi digital lainnya.
Kota Semarang dinilai unggul berkat keberhasilannya mengintegrasikan berbagai aplikasi digital yang mempermudah pelayanan publik, seperti:
Sapa Mbak Ita: Layanan pengaduan masyarakat.
Semarang Virtual Assistant (Savira): Asisten virtual untuk informasi publik.
Call Center 112: Layanan darurat terpadu.
Pantau Sampah, Pantau Banjir, dan Rob: Aplikasi pemantauan lingkungan.
Pencapaian Kota Semarang
Soenarto menjelaskan bahwa Kota Semarang meraih nilai sempurna di tiga dari tujuh pilar penilaian, yaitu:
1.Tata Kelola dan Kepemimpinan.
2.Ekosistem Digital.
3.Desain Platform Berpusat pada Pengguna.
Meski telah meraih prestasi, Soenarto menegaskan bahwa masih ada aspek yang perlu ditingkatkan. “Kami berkomitmen untuk terus memperbaiki layanan digital demi mewujudkan smart city yang lebih baik,” ujarnya.
Apresiasi dari Wali Kota
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu (Mbak Ita), mengungkapkan rasa syukur dan bangga atas pencapaian ini. Namun, ia menekankan bahwa penghargaan ini bukan akhir perjalanan.
“Penghargaan ini adalah bonus atas kerja keras bersama seluruh stakeholder di Kota Semarang. Yang terpenting, inovasi yang kami lakukan benar-benar bermanfaat dan dirasakan langsung oleh masyarakat,” kata Mbak Ita.
Ia juga menekankan pentingnya menyatukan berbagai aplikasi yang ada agar lebih efisien. “Contohnya, aplikasi di Dinas Pendidikan. Setiap sekolah memiliki aplikasi sendiri-sendiri. Seharusnya, aplikasi-aplikasi tersebut disatukan,” jelasnya.
Dorongan untuk Berinovasi
Ketua Peneliti GM-DTGI, Profesor Syaiful Ali, menjelaskan bahwa GM-DTGI tidak hanya fokus pada teknologi, tetapi juga mencakup aspek manusia, proses bisnis, dan tata kelola yang baik.
“Melalui instrumen ini, kami mendorong pemerintah daerah untuk terus berinovasi dalam transformasi digital guna meningkatkan pelayanan publik yang lebih transparan dan berdaya saing,” ujarnya.
Dengan capaian ini, Kota Semarang diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi kota-kota lain dalam mengoptimalkan transformasi digital untuk pelayanan publik yang lebih baik.
Kesimpulan
Penghargaan ini semakin menegaskan posisi Semarang sebagai kota inovatif dalam memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pemkot Semarang berkomitmen untuk terus mengembangkan layanan digital yang cepat, efisien, dan transparan.
Credit :
Penulis : Dzaki Syafian
Komentar